HARI KARTINI

Hari Kartini adalah momentum untuk mengenang dan menghormati jasa R.A. Kartini yang telah berjuang untuk hak-hak perempuan dan Pendidikan

Peringatan hari Kartini memiliki makna perjuangan dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Besarnya perjuangan yang dilakukan oleh R.A. Kartini menjadi inspirasi bagi wanita di Indonesia untuk terus berkarya dan menempuh pendidikan tinggi

Tujuan utama dari perayaan ini adalah menanamkan nilai-nilai perjuangan Kartini, khususnya dalam memperjuangkan hak perempuan dalam pendidikan dan kesetaraan.

Tujuan Raden Ajeng Kartini adalah memperjuangkan emansipasi wanita dan kesetaraan gender di Indonesia. Ia ingin perempuan mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesempatan untuk berkarya. Kartini juga berusaha mengubah pandangan negatif tentang perempuan yang dianggap hanya cocok mengurus rumah tangga, dan mendorong perempuan untuk memiliki kemandirian dan percaya diri

Sejarah Singkat Hari Kartini
Raden Ajeng Kartini merupakan anak dari Bupati Jepara. Statusnya yang menjadi salah satu anak pejabat pada zaman itu membuat ia berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di salah satu sekolah dasar yang dikenal sebagai Europeesche Lagere School (ELS).

Tingginya status sosial pada zaman itu membuat RA Kartini memiliki nasib yang sama seperti anak perempuan pribumi lainnya. Ia hanya mengenyam pendidikan sebatas sekolah dasar dan tidak diperbolehkan untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi oleh ayahnya.


Selama pertentangan tersebut, Kartini tidak diperbolehkan keluar oleh ayahnya hingga tahun 1898. Dan ini menjadi awal mulanya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan tersebut. Di Jepara RA Kartini mulai membangun salah satu sekolah putri pertama pada zaman itu yang menyediakan kelas menjahit, menyulam dan memasak.

Karena kepiawaiannya RA Kartini memiliki akademik yang tinggi ia dapat berbahasa Belanda dan menulis semua hal itu dipelajarinya secara otodidak. Seringkali ia mengirimkan surat kepada temannya yang di Belanda terkait keinginannya untuk memajukan anak perempuan Indonesia serta menjadi guru bagi mereka.

Lomba yg di adakan di SD Negeri III Klatakan diantaranya adalah :

  • Lomba Busana Adat Nusantara, di mana Guru dan siswa-siswi tampil dengan mengenakan pakaian tradisional.
  • Lomba Membaca Puisi dan Pidato tentang Kartini, yang menampilkan bakat siswa dalam mengekspresikan rasa kagum dan penghargaan terhadap sosok Kartini.

Pameran Karya Siswa, seperti gambar, tulisan, dan kerajinan tangan yang menggambarkan perjuangan dan semangat Kartini.